Hangatkan Badan Anda di Musim Hujan Ini dengan Teh yang Bervariasi Ini!
Courtesy: http://worldofteainfusers.com/types-of-tea/
|
Walaupun berasal dari
tanaman yang sama yaitu Camellia sinensis, tetapi terdapat
banyak jenis teh dalam segi penampilan, rasa, dan aroma mereka sendiri. Untuk
memahami ratusan variasi dari teh, alangkah baiknya untuk memahami 5 kategori
teh tersebut:
1. White tea (teh putih)
Dari antara semua jenis teh, teh utih lah yang pengolahan yang
paling sedikit. Daerah penghasil utama teh putih ada di Provinsi Fujian,
Tiongkok. Proses panennya pun tidak bisa sembarangan karena daun-daun teh
tersebut hanya dapat dipetik dalam tiga hari selama setahun, yaitu pada awal
musim semi. Teh putih cenderung memiliki rasa dan aroma yang paling halus.
Nuansanya lembut dan membangkitkan rasa segar seperti elemen bamboo, asparagus,
ataupun kacang almond. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa teh putih dapat
mengurangi bakteri dan mencegah infeksi. Terbukti pada penelitian yang
dilakukan di laboratorium tersebut, teh putih dinyatakan dapat menghancurkan
organisme penyebab suatu penyakit. Penelitian tersebut membuktikan bahwa teh
putih memerangi kuman lebih efektif secara signifikan dibandingkan dengan teh
hijau.
2. Teh Hijau
Teh hijau mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi.
Karena mereka tidak teroksidasi, teh hijau menyimpan warna vitalnya. Di
Tiongkok, proses pemanasan umumnya dilakukan dengan pemanggangan atau
penembakan daun, sedangkan di Jepang melakukannya dengan mengukus daun pada
suhu tinggi. Setiap proses cenderung menghasilkan rasa yang lebih istimewa dari
daun teh. Warna teh hijau ini biasanya bukan "hijau", tapi warna
kuning atau kuning pucat. Penelitian menunjukan bahwa yang minum teh hijau secara
teratur merendahkan resiko menderita sakit jantung dan bahkan kanker.
Dibandingkan dengan teh biasa, teh hijau memiliki lebih sedikit kafein. Selain
itu teh hijau lebih tinggi mengandung flavonoid (fitokimia yang ditemukan dalam
produk tanaman) yang memiliki sifat antioksidatif dan anti karsinogenik.
3. Teh Oolong
Oolong, juga dieja sebagai Wu Long, adalah teh yang
semi-teroksidasi. Istilah dalam bahasa Tiongkok sebenarnya berarti "Naga
Hitam". Teh oolong yang diseduh dengan baik memiliki rasa yang pahit,
namun meninggalkan rasa sedikit manis setelah diminum. Seringkali, perkebunan
teh yang berbeda memiliki cara yang mereka sukai untuk membuat teh oolong. Hal
ini karena kerumitan proses ini bahwa teh Oolong dapat memiliki beragam rasa
dan aroma. Teh Oolong juga menawarkan berbagai khasiat dan manfaat seperti
membantu kinerja sistem pencernaan hingga mengobati sakit kepala dan juga
menjaga kesehatan kulit.
4. Black
tea (teh hitam)
Teh hitam adalah jenis teh yang paling terkenal di Barat. Dikenal
sebagai "teh merah" di Tiongkok, daun teh hitam ini teroksidasi
secara penuh. Teh hitam dapat bertahan selama beberapa tahun. Teh hitam mungkin
memiliki banyak manfaat untuk kesehatan karena kandungan polifenol sebagai
antioksidan yang dapat membantu sel tubuh dari kerusakan. Bersama dengan
polifenol, kandungan katekin dalam teh diduga dapat membantu mencegah kanker.
5. Pu-erh tea
Teh Pu-erh dinamakan dari kota Pu-erh dari provinsi Yunnan,
Tiongkok. Teh ini berupa warna gelap dan hangat yang rendah kafein. Pu-erh
secara tradisional dimulai sebagai produk mentah yang dikenal sebagai máochá.
Lalu kemudian produk ini menjalani proses fermentasi bertahap dan pematangan
yang kompleks seiring berjalannya waktu. Proses fermentasi yang dikenal
sebagai wòduī yang dikembangkan pada tahun 1973
oleh Kunming Tea Factory untuk menciptakan sejenis teh pu-erh
baru. Proses ini melibatkan fermentasi yang dipercepat menjadi shúchá yang
kemudian disimpan atau ditekan ke dalam berbagai bentuk. Proses fermentasi
diadopsi di Pabrik Teh Menghai tak lama kemudian dan dikembangkan secara teknis
di sana. Semua jenis pu-erh dapat disimpan sampai matang sebelum dikonsumsi,
oleh karena itu biasanya diberi label dengan tahun dan wilayah produksi.
Tradisi Tiongkok mengatakan bahwa Pu-erh membantu pencernaan tubuh dan juga
membantu mengurangi kolesterol.
Komentar
Posting Komentar